Selasa, 21 Februari 2017

Uji Coba Halaman 50



Laporan  Praktikum IPA “Sistem Ekskresi”
 
Disusun Oleh Kelompok 5:
Desti Purnamasari (07)
Rahmalia Putri Nirani (20)
Resta Lasarika (21)
Rifqon Baithori (23)
           A. Alat dan Bahan
1.       Gelas Kimia
2.      Cermin
3.      Kapur
4.      Air
5.      Alu

Penyebab Gagal Ginjal

Pernahkah kamu mendengar adanya penderita sakit ginjal dan mengalami cuci  darah? Perhatikan gambar di bawah ini!



Gambar di atas menunjukkan proses cuci darah (hemodialisis) pada penderita gagal ginjal.

Soal
1.Apa yang menyebabkan seseorang mengalami gagal ginjal?
2.Mengapa penderita gagal ginjal menjalani cuci darah?
3.Bagaimana proses hemodialisis?
4.Bagaimana caranya agar kamu tidak sampai mengalami sakit ginjal? 

Jawab

1. Gagal ginjal adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahab, ketika fungsi ginjal dibawah 80%, maka ginjal dikatakan mengalami gagal ginjal, sehingga ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gagal ginjal berati juga bahwa ginjal sudah tidak mampu bekerja untuk menyaring semua cairan didalam tubuh. Gagal ginjal disebabkan karena kebanyakan meminum minum energi, es teh, kopi, diabetes mellitus, hipertensi dan glomerulonefritis.

2. Cuci darah / Hemodialisis adalah suatu tindakan medis yang dilakukan untuk membersihkan racun     dalam tubuh, karena ginjal tidak mampu lagi membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. Cuci       darah dilakukan pada pasien penderita ginjal kronik dan ginjal akut.

3.
Hemodialisis berasal dari kata “hemo” artinya darah, dan “dialisis ” artinya pemisahan zat-zat terlarut. Hemodialisis berarti proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialisis. Hemodialisis dikenal secara awam dengan istilah ‘cuci darah.
Pada hemodialisis darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan diedarkan dalam sebuah mesin di luar tubuh, sehingga cara ini memerlukan jalan keluar-masuk aliran darah. Untuk itu dibuat jalur buatan di antara pembuluh arteri dan vena atau disebut fistula arteriovenosa melalui pembedahan. Lalu dengan selang darah dari fistula, darah dialirkan dan dipompa ke dalam mesin dialisis. Untuk mencegah pembekuan darah selama proses pencucian, maka diberikan obat antibeku yaitu Heparin.
Sebenarnya proses pencucian darah dilakukan oleh tabung di luar mesin yang bernama dialiser. Di dalam dialiser, terjadi proses pencucian, mirip dengan yang berlangsung di dalam ginjal. Pada dialiser terdapat 2 kompartemen serta sebuah selaput di tengahnya. Mesin digunakan sebagai pencatat dan pengontrol aliran darah, suhu, dan tekanan. Aliran darah masuk ke salah satu kompartemen dialiser. Pada kompartemen lainnya dialirkan dialisat, yaitu suatu cairan yang memiliki komposisi kimia menyerupai cairan tubuh normal. Kedua kompartemen dipisahkan oleh selaput semipermeabel yang mencegah dialisat mengalir secara berlawanan arah. Zat-zat sampah, zat racun, dan air yang ada dalam darah dapat berpindah melalui selaput semipermeabel menuju dialisat. Itu karena, selama penyaringan darah, terjadi peristiwa difusi dan ultrafiltrasi. Ukuran molekul sel-sel dan protein darah lebih besar dari zat sampah dan racun, sehingga tidak ikut menembus selaput semipermeabel. Darah yang telah tersaring menjadi bersih dan dikembalikan ke dalam tubuh penderita. Dialisat yang menjadi kotor karena mengandung zat racun dan sampah, lalu dialirkan keluar ke penampungan dialisat.
Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam campuran, dari bagian pekat ke bagian yang lebih encer. Difusi dapat terjadi bila ada perbedaan kadar zat terlarut dalam darah dan dalam dialisat. Dialisat berisi komponen seperti larutan garam dan glukosa yang dibutuhkan tubuh. Jika tubuh kekurangan zat tersebut saat proses hemodialisis, maka difusi zat-zat tersebut akan terjadi dari dialisat ke darah.
Ultrafiltrasi merupakan proses berpindahnya air dan zat terlarut karena perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat. Tekanan darah yang lebih tinggi dari dialisat memaksa air melewati selaput semipermeabel. Air mempunyai molekul sangat kecil sehingga pergerakan air melewati selaput diikuti juga oleh zat sampah dengan molekul kecil. Kedua peristiwa tersebut terjadi secara bersamaan. Setelah proses penyaringan dalam dialiser selesai, maka akan didapatkan darah yang bersih. Darah itu kemudian akan dialirkan kembali ke dalam tubuh.

Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 hingga 12 jam dalam seminggu untuk menyaring seluruh darah dalam tubuh. Tapi biasanya akan dibagi menjadi tiga kali pertemuan selama seminggu, jadi 3 - 5 jam tiap penyaringan. Tapi hal ini tergantung juga pada tingkat kerusakan ginjalnya.


4.Caranya agar tidak sampai mengalami sakit ginjal



    Memperbanyak minum air putih.
    Mengunyah makanan selembut mungkin (untuk mengurangi kinerja ginjal secara berlebihan)
    Rajin berolahraga.
    Mengurangi asupan garam
    Minum-minuman yang sehat




Terapi 


 

Minggu, 12 Februari 2017

Video Pola Hidup Sehat Menjaga Sistem Ekskresi



Bagaimana cara kamu menjaga kesehatan sistem ekskresi?


Pernahkah kamu melihat timbunan sampah dan asap yang keluar dari cerobong di pabrik-pabrik atau dari knalpot kendaraan bermotor? Dari manakah asalnya barang-barang atau zat-zat sisa tersebut? Benar, barang atau zat sisa tersebut berasal dari berbagai kegiatan, baik kegiatan rumah tangga, produksi di pabrik atau mesin untuk menghasilkan tenaga agar kendaraan bermotor dapat bergerak. Lalu bagaimana dengan tubuhmu sendiri, setelah beraktivitas seharian apakah kamu menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan? Tentu saja ada, dan zat tersebut harus dikeluarkan karena akan berbahaya jika terus disimpan di dalam tubuh. Bersyukurlah kepada Tuhan yang telah menciptakan tubuhmu dengan sempurna, sehingga bahan-bahan yang tidak diperlukan bagi tubuh dapat dikeluarkan melalui sistem ekskresi. Zat sisa dari tubuhmu akan dikeluarkan dalam bentuk urin, keringat, dan gas karbondioksida. Namun apa yang terjadi jika salah satu organ ekskresimu mengalami gangguan? Bagaimana cara kamu menjaga kesehatan sistem ekskresi?

Laporan Praktikum IPA “Uji Urine”

Laporan  Praktikum IPA “Uji Urine”

Disusun Oleh Kelompok 5:
  • Desti Purnamasari (07)
  • Rahmalia Putri Nirani (20)
  • Resta Lasarika (21)
  • Rifqon Baithori (23)



      A.  Alat dan Bahan :
·         Tabung reaksi
·         Rak tabung reaksi
·         Pipet tetes
·         Kertas label
·         Urin
·         Penjepit tabung reaksi
·         Termometer
·         Gelas kimia
·         Pembakar spiritus

Minggu, 05 Februari 2017

Laporan Praktikum IPA "Model Penyaringan Darah Dalam Ginjal"

Laporan Praktikum IPA "Model Penyaringan Darah Dalam Ginjal"


Disusun Oleh Kelas 8F
Kelompok 5 : 
1. Desti Purnamasari (07)
2. Rahmalia Putri Nirani (20)
3. Resta Lasarika (21)
4. Rifqon Baithori (23)


A. Alat dan Bahan 
  1. Air
  2. Tepung Terigu
  3. Pengaduk
  4. Gelas Kimia
  5. Corong
  6. Kertas Saring